Revolusi industri telah memaksa dunia usaha untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan kesempatan, hal itu ditandai dengan banyaknya kemunculan usaha-usaha baru yang belum ada sebelumnya.
Walaupun bukan bidang usaha baru, tapi nama Advertising Agency atau agensi periklanan seperti Jaris & K, mungkin baru muncul belakangan setelah dunia usaha mengenal bisnis profesional yang dijalankan di seluruh dunia.
Sadar atau tidak sadar, ada advertising agency atau tidak, dunia periklanan sesungguhnya tidak asing lagi dalam dunia bisnis dan telah dilakukan manusia bahkan sebelum era modern seperti diterangkan di bawah ini.
Secara profesional, para arkeolog menemukan adanya jejak kegiatan periklanan lewat berbagai bukti sejarah di berbagai tempat. Salah satunya, pesan komersial dan publikasi kampanye dalam reruntuhan Arab Kuno.
Jika dilihat dari film-film sejarah masa lalu, iklan dilakukan dengan cara verbal dengan diteriakkan di gerbang-gerbang kota atau pasar-pasar.
Pesan lalu disampaikan oleh mereka yang mendengarnya ke kerabat atau tetangga mereka, yang disebut dengan Words of Mouth (Wom) yang sama sekali tidak membutuhkan biaya iklan.
Mungkin kita tidak akan percaya jika iklan tertulis pertama ditemukan pada tahun 3000 SM di Babilonia. Nyatanya, sebuah prasasti berbentuk kepingan tanah liat telah ditemukan, isinya menceritakan tentang dealer salep (ointment), juru tulis, serta pembuat sepatu.
Apa yang dilakukan saat itu tentu sangatlah sederhana, tapi seiring berjalannya waktu, semuanya berkembang hingga kegiatan beriklan menjadi sebuah bisnis yang sangat menjanjikan hingga ditemukannya advertising agency.
Kreatifitas Pun digenjot demi memenuhi kebutuhan pasar yang disesuaikan dengan perkembangan zaman, seperti yang dilakukan Jaris & K dengan Out of Home (OOH)-nya.
Out of Home (OOH) adalah sebuah media iklan yang diletakkan di luar ruangan yang menyasar orang-orang yang tengah berada di luar rumah, umumnya di titik-titik strategis kota besar.
Titik-titik strategis kota besar yang dimaksud bisa sepanjang jalan raya, bandara, MRT atau KRL, bahkan bisa juga memanfaatkan fasilitas jalan seperti tiang-tiang penyangga jalan tol yang biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan beriklan.
Oleh karena diletakkan di titik-titik strategis kota besar, maka biaya yang dibutuhkan untuk membuat iklan Out of Home (OOH) semacam itu sangatlah besar tergantung kepada jenis, ukutan, model dan waktu penggunaannya.
Sebagai gambaran, untuk biaya iklan Out of Home (OOH) yang di pampang di kawasan Times Square New York City bisa sebesar Rp.2,4,- juta/jam, atau biaya iklan dalam dolar sekitar US$170,- dengan hitungan kurs Rp.14.217,-.
Harga di atas tentu tidak bisa disamaratakan karena antara satu titik dengan titik-titik lainnya bisa sangat berbeda, tergantung pada efektifitas yang bisa dicapai dari dipampangnya iklan tersebut.
Sedangkan di Indonesia, biaya iklan pemasangan iklan Out of Home (OOH) tentu tidak akan memakan biaya sebesar itu, harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah masih bisa ditemui tergantung titik dan media iklan yang akan digunakan.
Bahkan, Anda bisa menemukan biaya iklan di tv justru jauh lebih mahal ketimbang menggunakan platform OOH Advertising.
Jaris & K adalah sebuah advertising agency yang turut meramaikan dunia periklanan Indonesia, yang cakupannya mencapai Asia Tenggara. Berkantor di Jakarta, Jaris & K telah memasang Out of Home (OOH) bagi kliennya di sepanjang jalan MRT dan bandara.
Jenis OOH Advertising juga ada banyak, billboard, videotron dan lain sebagainya. Anda bisa memilih salah satu yang sesuai dengan jenis produk atau keinginan Anda.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang OOH Advertising dan Jaris & K, silahkan akses website official Jaris & K.
